Pepatah bilang,

"Jarum diseberang nampak, tapi balok di pelupuk mata tak nampak"

Bukankah mudah melihat kekurangan atau kesalahan orang lain dan menyalahkannya?
Terhadap diri sendiri, selalu benar walaupun salah.
Itulah fakta lapangan.

Cara pandang seperti itu jelas menunjukkan ego dan sempitnya cara pandang.
Padahal sebenarnya tidak harus demikian bukan?

Story :

Suatu hari seorang kakek melihat-lihat pernak pernik yang dijual di sebuah toko di Bali.
Ia mengambil kacamata dan mulai melihat lihat dengan seksama.

Tak lama kemudian keluarlah kata2 negatif dengan menilai bahwa semua cenderamata yang dijual di toko tersebut jelek, sehingga dia tidak membeli barang apapun sebagai buah tangan bagi keluarganya.

Sesampainya dirumah, barulah ia sadar bahwa kacamata yang dipakainya buram kotor.

Renungan :

Diibaratkan
sebuah kacamata,
demikianlah cara pandang kita di dalam menilai segala sesuatu yang ada dalam hidup kita.

Ketika kita mengubah cara pandang terhadap sesuatu, maka apa yang kita lihat akan berubah

Cerita di atas menggambarkan bahwa baik buruknya keadaan yang ada disekitar kita tergantung dari cara pandang kita, Kaca Mata kita.

Cara pandang / kaca mata kita akan membentuk persepsi,
pola pikir dan
perilaku kita.

Jika kita memandang segala sesuatu dengan
cara pandang
Negatif,
maka yang kita peroleh hanyalah
Emosi,
Putus Asa, dan
Rasa tidak mau menerima keadaan yang ada.

Jika kita melihat dengan cara pandang
Positif,
maka kita akan melihat segala sesuatu adalah
baik ada nya,
dan percikan semangat dalam diri kita senantiasa mendorong kita melakukan yang terbaik

Sebab kita pasti akan melihat segala kemungkinan terbaik dari keadaan yang paling buruk sekalipun,

Bahkan kita mampu melihat peluang yang ada pada setiap kesulitan

Jagalah HATI dan PIKIRAN kita senantiasa bersih sehingga kita mampu melihat kebaikan dalam segala hal yang terjadi dalam hidup kita.