"Hidup memang penuh kesengsaraan, tapi kesengsaraan akan sirna pada waktunya"

####
"Kak, aku laper" Keluh Hanna, seorang gadis kecil sambil memegangi perutnya yang keroncongan

"Mm.. Bentar yah dek, kakak ntar cari makanan" sahut Gerry dengan senyum yang manis

"Janji ya kak"

"Iya, kakak janji"

Gerry dan Hanna adalah kakak beradik yang saling menyayangi 1 sama lain. Terlebih ketika mereka ditinggal oleh kedua orangtua mereka untuk selamanya. Dan dengan sebuah rumah kardus, mereka bertahan hidup

####
Hari itu hujan yang cukup deras di kota Jakarta, kota yang kejam apalagi bila harus bertahan hidup sendirian.

"Kak, aku laper nih"

"Sabar yah, kakak cari uang dulu" jawab Gerry menenangkan

"Hanna bantu kakak mulung yah"

"Eh, jangan! Ntar kamu sakit, kan sekarang lagi ujan"

"Ih kakak mah, biar cepet kak" Jawab hanna sambil merengek

"Lain kali kamu bantu kakak cari uang, tapi jangan sekarang yah"

"Mmm.. Oke deh" jawab hanna sambil melebarkan senyumnya

Gerry pun pergi untuk memulung. Dengan bermodalkan kantong kresek, ia mencari plastik-plastik yang bagi kita hanyalah 'sampah' tidak berguna. 2 jam berlalu, namun Gerry belum punya cukup uang untuk membeli nasi beserta lauknya. Gerry sampai disebuah warung makan, tidak jauh dari tempat tinggalnya.

"Bu, boleh beli nasinya ngga?" Tanya gerry sambil menundukan kepalanya

"Oh, boleh dek. Mau pakai apa aja?" Seorang dari tempat makan itu bertanya

"Mmm.. Gausah pake apa-apa bu, duitnya nggak cukup" jawab Gerry semakin merunduk

"Emm, emangnya duit kamu berapa?"

"Cu..cuma 2000, bu"

"Mmmm... Duitnya kamu simpen aja yah, nanti ibu kasi nasi sama tempe"

"Makasih ya bu..." Jawab gerry dengan senangnya

Tiba-tiba... Ada suara yang tidak Gerry kenal "Tambahin ayam sama tempenya lagi buat anak ini, saya yang bayar"

Seorang bapak dengan pakaian putih-putih datang menghampiri.

"Nama saya Joshua. Nama kamu siapa dek? Bapak lihat dari tadi kamu nyariin sampah ya?" Tanya seorang berpakaian kemeja putih itu

"Nama saya gerry pak, saya mulung buat makan"

"Oh, yaudah... Kamu makan dulu deh"

Gerry membagi 2 makanannya. Walau sedang senang, ia tidak lupa dengan adiknya yang sedang menunggu. Gerry pun makan dengan setengah bagiannya.

"Loh kok cuma setengah, kenapa ga dihabisin? Bukannya kamu laper

"Enggak pak, ini buat adik saya dirumah" jawab Gerry sambil kembali tersenyum

Bapak itu pun kembali membalas Senyum dengan senyum yang lebih hangat.

#####
"Bapak boleh antar kamu ke rumah?" Tanya pak Josh dengan ramahnya

Akhirnya, Gerry diantar oleh pak Josh ke rumah kecilnya. Sambil membawa kantong plastik yang berisi makanan, Gerry mendorong pintu rumahnya.

"Hanna! Kakak pulang"

Lalu Hanna pun muncul. Begitu haru suasana yang disaksikan bapak Josh itu.

"Dek, kalo kamu butuh sesuatu kamu bilang sama saya aja ya" Kata pak Josh sambil memegang bahu Gerry

"Gausah deh pak, saya udah ngerepotin bapak banget" Jawab gerry yang kembali membuat pak Josh itu kembali tersenyum.

####
Akhirnya, pak josh pergi. Hari-hari berat Gerry dan Hanna kembali seperti semula.

Hanna dan Gerry adalah pekerja keras. Gerry dan hanna mengamen untuk makan paginya. Dan memulung untuk makan malam. Itu mereka lakukan tiap hari, tanpa kecuali. Terkadang, walau sudah bekerja siang malam mereka masih harus berpuasa menahan lapar perut mereka.

Suatu hari, mereka bekerja mengamen di pinggir jalan. Dan mereka sungguh senang, mendapat uang 10.000 rupiah bisa membuat mereka kegirangan.

"Asiiik dapet duit banyak" Hanna bersorak dengan senangnya

"Iyah, ntar kakak beliin kamu makanan yang enak"

"Bener yah kak, asik asik. Beliin ayam goreng yah kak"

"Iyah, tenang ajah. Tapi cium pipi kakak dulu dong"

"Iya deeh, muuah"

Ciuman manis adik tercintanya membuat Gerry seolah melihat putaran film soal masa lalu mereka. Ketika Gerry dan Hanna, Ayah dan Ibu mereka masih ada dalam suatu keluarga yang saling mencintai. Keluarga dengan Yesus sebagai inti dari keluarga itu. Namun, masa bahagia itu sudah tidak ada lagi. Kedua orang tua mereka tewas oleh penyakit yang sama, HIV.

Tapi masa lalu bukanlah hal penting bagi mereka berdua. Mereka menjalani hari dengan baik, berharap yang baik dan melakukan yang terbaik.

####
Hampir tiap hari mereka lakukan pekerjaan yang berat itu. Namun suatu hari, mereka bertemu dengan seorang yang tidak mengerti betapa besar penderitaan mereka.

"Eh bocah, kasiin duit lo sini!" Teriak seorang dengan galaknya

"Ga mau, ini buat makan kita!" Gerry menolak untuk memberikan uang hasil kerjanya

"Kasih aja kaak" bisik hanna dengan halusnya

"Ini buat makan kamu dek, kakak akan pertahanin sebisa mungkin"

Namun, tekad gerry tidak sekuat pukulan dari si preman. Itu membuat Hanna kecil sungguh kasihan.

"Udaah! Ini om duitnya, ambil ajah" Teriak hanna sambil menangis

"Nah gitu dong dari tadi, kan abang lo gaperlu bonyok" Jawab si preman sambil meninggalkan tubuh gerry yang memar-memar

"Maaf ya dek, duitnya jadi abis deh" kata gerry sambil bangkit berdiri

"Iyah, gapapa kok kak. Duit bisa dicari lagi, tapi kalo kak Gerry yang Hanna sayang ga bisa di gantiin"

"Ah kamu, bisa aja buat kakak senyum" jawab gerry sambil mengusap kepala hanna

####
Hari begitu berat bagi mereka. Tapi mereka bisa membuatnya ringan, mereka selalu menjalani hari yang berat tapi mereka menjalaninya dengan senyum.

Dan dengan senyum itu, mereka dapat mengamen dengan baik. Mereka bernyanyi dengan ceria dan dengan wajah yang senang. Itulah yang membedakan mereka dengan pengamen-pengamen cilik kebanyakan. Alhasil, itu yang kembali membuat mereka bisa mengais rezeki.

Mereka kembali mendapat uang yang cukup untuk makan mereka. Mengingat pengalaman mereka yang kurang enak dengan seorang preman, mereka memutuskan untuk jalan memutar ke rumah mereka. Dan cara itu berhasil, mereka dapat sampai dirumah dengan selamat. Tapi, mereka dikejutkan dengan adanya mobil bertuliskan 'Satwan Pamonk Pradja' yang berparkir dekat komplek pemukiman kumuh yang ditempati mereka. Mereka menyaksikan rumah-rumah yang digusur karena menempati tanah 'liar' tidak terkecuali rumah mereka. Di depan rumah mereka, sudah banyak aparat yang menunggu perobohan rumah itu. Namun, seorang gadis kecil berusaha menghentikan mereka.

"Jangaan!! Itu rumah kakak sama aku" teriak hanna

"Ini tanah milik negara! Berarti gaboleh ada yang nempatin" bentak aparat yang membuat hanna menangis

"Heh! Jangan nangis! Dasar cengeng"kembali bentakan ditujukan ke gadis kecil yang manis itu

"Dasar aparat ga bertanggung jawab! Beraninya sama anak kecil!" Tiba-tiba Gerry ikut bergabung ke konflik itu

"Bocah tengik dasar, gausah ikut campur!" Bentak aparat sambil melemparkan tamparan ke pipi Gerry

Plaakkkk! Dengan keras pipi Gerry ditampar. Dan itu membuat hanna sungguh marah. Hanna pun menggigit tangan aparat yang galak itu.

"Aduh, dasar bego!" Si aparat membentak lagi

"Ini buat bales tamparan ke kakak tadi" balas hanna

"Dasar kurang ajar" bentak aparat sambil mendorong tubuh kecil hanna

Ternyata, tubuh hanna begitu lemah untuk menahan. Tubuh hanna mengarah ke sebuah dinding beton. Dan alhasil, kepala hanna terbentur dengan dinding itu. Cairan merah keluar dari kepala hanna.

"Han, kamu gapapa kan?" Tanya gerry dengan begitu kawatirnya

"Aparat yang jahat itu udah pergi belom kak?" Jawab hanna semakin lemah

"Iya, mereka udah pergi. Rumah kita ngga jadi digusur"

"Kak..."

"Iya sayang?"

"Kakak jaga diri baik-baik yah"

"Jangan ngomong begitu ah"

Hanna tersenyum sekali lagi, dan setelah itu hanna tidak sadarkan diri.

"Han, bangun dong!"

Gerry pun menggendong tubuh hanna yang tidak sadarkan diri. Gerry mencari tumpangan kesana-kemari. Namun tidak ada yang mau membawa tubuh gadis kecil yang penuh dengan darah itu.

Namun, sebuah mobil berhenti saat gerry hendak menyebrang. Turunlah seorang sosok yang gerry kenal. Tanpa basa-basi, mereka langsung melesat ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit.

"Om josh, cepet om.. Cari dokter" Jawab gerry dengan takutnya

"Tenang, om josh juga dokter. Om yang akan nanganin Hanna, kamu berdoa yah"

Gerry pun mulai berdoa diluar ruang oprasi tempat Dokter Joshua mengobati pendarahan adik tercintanya itu. Gerry berdoa tidak henti-hentinya. 2 jam dihabiskannya untuk berdoa dan mohon kesembuhan adiknya. Akhirnya, sang dokter keluar.

"Om, Hanna gimana?" Tanya gerry dengan khawatirnya

Namun, dokter Joshua hanya terdiam

"Om! Jawab om" Air mata mengalir dari pipi gerry

Dokter Joshua masih terdiam. Dan langsung memeluk erat gerry

"Kamu yang sabar yah" akhirnya dokter Joshua mengucapkan kata untuk menguatkan gerry

Air mata.... Hanya itu yang bisa mengekpresikan kesedihan gerry. Gerry terus menangis sampai benar-benar tidak bisa mengeluarkan air mata lagi


#####
Gerry diangkat menjadi keluarga Dokter Joshua. Hari-harinya sungguh berkecukupan. Namun, gerry tidak pernah lupa dengan adik yang ia cintai itu. 8 tahun sudah berlalu, sekarang Gerry sudah punya profesi sebagai seorang dokter. Tiap hari, ia melayani orang-orang seperti Yesus melayani orang. Ia menjadi tangan kanan Tuhan dalam menyembuhkan orang sakit. Dari kalangan muda-sampai tua, dari kalangan atas sampai kalangan terbawah. Walau sebagai dokter profesional muda, ia tidak minta bayaran dari orang tidak mampu.

Suatu siang
"Om Josh, gerry makan siang dulu yah"

"Panggil papa dong, lupa mulu kamu"

"Ohiya, papa"

"Nah gitu dong, jangan lama-lama yah soalnya banyak pasien"

Gerry membeli makanan di kantin rumah sakit ayahnya dan ia pergi ke suatu tempat. Tempat yang sungguh indah, tempat yang penuh dengan bunga-bunga an. Ia pun membuka bingkisan dan tenyata ia membawa 2 potong ayam goreng. Ia hanya makan 1 potong, sisanya diletakan dekat sebuah batu yang bertuliskan 'Disini terbaring tubuh Adik Yang Dicintai' seorang gadis manis yang meninggal akibat pendarahan 8 th lalu.

"Kita tidak bisa menolak untuk memulai hidup dengan tangisan, tapi kita bisa memilih untuk mengakhiri kehidupan kita dengan tersenyum."
Udah lama ga buat cerpen, yaa begini hasilnya.. mohon direvisi soalnya belom direvisi sama sekali
dont forget to visit gabriel-enrico.blogspot.com
and follow @SoulMenu sebagai account quote