Seorang misionaris di Afrika, pada suatu hari hendak meninggalkan Nairobi Kenya, dengan menggunakan sebuah pesawat. “Pesawat ini bermuatan penumpang penuh, dan muatan bagasinya telah melampaui batas berat 400 pon”, kata seorang kru memberitahu si misionaris. Mendengar perkataan kru tadi, si misionaris menjadi kuatir dan ketakutan. Ditambah lagi dengan aktifitas ekstra diantara para kru yang semakin menambah kegelisahan hatinya. Bahkan ia mulai membayangkan, akan terjadi pendaratan dararut karena cuaca pada saat itu, memang sangat buruk.

“Saya rasa pesawat ini tidak dapat mendarat dengan baik,”, kata si misionaris kepada seorang anak muda yang duduk disebelahnya. Tetapi dengan tenang dan penuh keyakinan, anak muda itu menjawab: “Tidak pak! Saya yakin pesawat ini akan mendarat dengan baik. Bapak saya pilotnya!”

Dear all member,
Seperti si misionaris diatas, mungkin kita mendengar perkataan dari orang-orang di sekeliling kita, yang membuat kita lemah, kecewa, kuatir, dan takut. Bahkan mungkin keadaan di sekitar kita saat ini, tidak bisa menjanjikan suatu masa depan yang pasti. Tetapi seperti si anak muda, tidakkah kita dapat mengatakan dengan iman : “Semuanya akan baik-baik saja. Allah Bapaku yang memelihara aku.”

Jika anak muda itu dapat percaya sepenuhnya kepada bapanya yang di bumi, yang hanyalah seorang manusia, mengapa kita tidak bisa percaya sepenuhnya kepada Bapa kita yang di surga, yang memiliki segala kuasa di bumi dan di surga?

Renungkan janji Bapa:
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia, dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus, Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” >> Yesaya 46: 4.

“Tuhan Yesus Memberkati!”