H-7
Dengan wajah suntuk, Rico pun masuk ke dalam kelas kedokteran yang digelutinya. Marcel yang merupakan teman dekatnya, segera menghampiri.

"Co, loe kenapa? Suntuk amat kan bentar lagi valentine" tanya marcel dengan sok perhatian

"Iya ncel, justru itu gue bingung mau ngasih apa ke Jully"

"Gitu ajah repot. kalo mau ngasih kado ke pacar, loe ajak dia ke mall aja ntar dia palingan lirik-lirik sesuatu. Gue sama cewe gue sih begitu"

"Terus-terus, cewe loe si Vinny itu lirik apaan?" Dengan frontalnya rico bertanya

"Banyak! Sampe pusing+tekor gue nih"

"Ow, derita loe deh. Wah brt gue mesti ngumpulin duit banyak"

"Kudu itu mah. ohiya kalo cewek loe ngelirik cowok laen, jangan dibeliin loh"

"Yaiyalah bloon" jawab rico sambil memukul pundak marcel

#####
H-6
Rico pun mengikuti saran temannya itu, dan didapatlah sebuah barang yang akan diberikan pada Jully tepatnya sebuah cincin. Mulai hari itu juga, rico bekerja pada salah satu restoran cepat saji sekaligus sebagai sales. Tapi disaat yang tidak tepat, Jully menghubungi pacarnya itu.

"Co, kamu dimana?" Tanya Jully.
"Aku lagi kerja. Not now honey" jawab rico sambil menutup telefon

Sejak hari itu mereka berdua tidak saling menghubungi. Rico sibuk dengan pekerjaan dan skripsinya dan Jully dengan kuliahnya.

####
Hari demi hari berlalu, uang Rico sudah cukup untuk membeli sebuah cincin yang akan dipersembahkan kepada pacarnya tercinta pada hari valentine. Tapi hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Saat Rico mengunjungi kos-kosan Pacarnya.... Pacarnya itu entah kemana. Rico mencoba menghubungi seluruh teman dan keluarga pacarnya, tapi hasilnya Nihil. Betapa sedih hati rico untuk kehilangan kekasih yang sangat dicintainya.

Hari demi hari, bulan berganti bulan sampai akhirnya Rico menamatkan kuliahnya dan sekarang dia punya gelar sebagai 'Dokter specialis kangker'. Rico yang merupakan dokter muda, dikirim ke luar kota untuk menangani daerah terpencil
#####
Hampir setahun sudah. Tapi Rico tetap mencari sebuah peluang untuk menemukan kekasih yang pergi darinya. Mungkin itu hanya buang waktu saja. Tapi tekad Rico jauh lebih besar.

"Pasien berikutnya!" Kata dokter rico yang sekarang mengobati orang-orang sakit di perkampungan. Pasien yang selanjutnya pun masuk. Seorang gadis memakai topi sambil menunduk. "Ya, ada keluhan apa?" Kata dokter rico sambil mempersiapkan obat-obatan. "Aku butuh Penahan rasa sakit"kata si gadis. Telinga Rico peka terhadap suara itu, suara yang sangat familiar baginya. Ricopun menengok ke gadis itu. Dan betapa bahagianya dia ketika ia melihat siapa gadis itu. Gadis itu ternyata kekasih yang dicarinya selama ini.

"Jully! Ini kamu kan?!"
"Bu...bukan... Aku bukan jully"

Jully terpaksa membohongi rico karena ia merasa akan merepotkan rico apabila rico tahu penyakit yang dideritanya.

Rico gak bodoh, Rico hanya pura-pura percaya untuk mengetahui dimana tempat tinggal Jully sekarang. Rico pun menelusuri jejak kaki Jully. Sampai pada suatu tempat yang bertuliskan 'Pusat Rehabilitasi Kangker' betapa bingungnya Rico saat itu. Ricopun memantapkan hati untuk masuk ke dalam tempat itu. Ternyata tempat itu adalah Pusat rehabilitasi Bagi anak-anak yang sudah menidap kangker.



#####
Rico pun berkeliling tempat itu. Rico merasa iba pada anak-anak kecil yang sudah merasakan kejamnya dunia. Penyakit yang belum ada obatnya sudah menggerogoti tubuhnya. Tiba-tiba...

"Co, kamu pasti tau perasaan aku pada anak-anak ini" Jully datang dari belakang.

"Jully?"

"Ya! Aku emang jully pacar kamu. Maaf ya dulu aku ninggalin kamu"

"Gapapa kok ^^"

Jully sekarang tinggal di sini. Mengajar dan merawat anak-anak yang terkena kangker. Semua anak disini adalah anak-anak yang mengidap kangker mulai dari kangker tulang, darah sampai kangker otak. Termasuk juga Jully sendiri, Jully mengidap kangker darah

Akhirnya rico merasa iba terhadap anak-anak yang mengidap penyakit mematikan itu. Walaupun rico belum mengetahui kalau kekasihnya itu mengidap kangker, ricopun memutuskan untuk tinggal di tempat itu dan memutuskan untuk merawat anak-anak kurang beruntung.

#####
Suatu ketika, saat Jully sedang mengajarkan anak-anak asuhnya itu baca tulis....

Cairan merah pekat menetes dari hidung Jully

"Jul, kamu kenapa!" Tanya rico ssambil mengelap darah Jully

"Gapapa" Jully bangun dengan menahan rasa sakit yang dirasa olehnya

"Serius kamu gapapa?"

"Iya gapapa"


#####
Hari demi hari kembali berganti, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Akhirnya Rico dan Jully menikah. Mereka hidup bahagia layaknya keluarga yang bahagia. Mereka punya banyak anak, memang bukan anak biologis. Mereka berdua mengangkat 7 anak yang kurang beruntung sebagai anak asuh mereka. Mereka berdua mencintai seluruh anak asuhnya dengan sangat baik, seperti mengasihi anak kandung mereka sendiri.

Seiring dengan waktu yang dijalani mereka berdua. Mereka semakin saling mencintai. Cinta sejati ada pada mereka berdua. Tapi, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ketika sedang berjalan bersama anak-anak asuhnya. Jully pingsan!

Yang dapat didengar hanya suara suaminya dan dokter-dokter yang menangani

"Jully! Kamu harus kuat!" Air mata menetes dari pipi Rico

"Aku rasa ini udah waktunya"Suara Jully semakin melemah

"Jangan ngomong begitu! Kamu pasti bisa melalui ini" Kata rico sambil menggenggam erat tangan Jully

"Rico...."

"Iya sayang" air mata kembali bercucuran dari pipi rico

"Apakah kamu masih tetap mencintaiku" suara Jully semakin mengecil

"Masih! Sekarang, besok, dan selama-lamanya"

"Terimakasih..................I.....Lo.....v...u......." Seiring dengan kalimat ini, genggaman Jully semakin melemah dan akhirnya tangannya sudah tidak dapat menggenggam lagi



"Jul, bangun! Bangun! Bangun!"
Itulah percakapan terakhir mereka berdua. Jully sudah tidak dapat berbicara lagi untuk selamanya. Rico sekarang tinggal dengan ketujuh anak asuhnya dengan bahagia. Hari demi hari, beberapa anak itu sembuh atas bantuan ayah angkat mereka namun beberapa tidak dapat ditolong. Tahun demi tahun, Rico akhirnya sudah tua. Waktunya pun tiba. Rico dipanggil ke tempatNya pada umur 70th. Akhirnya waktunya tiba untuk bersatu lagi dengan kekasihnya. Mereka berdua sudah pergi, tetapi kisah cinta sejati mereka akan tinggal untuk selama-lamanya.


Valentine bukanlah ajang kita untuk mencintai pacar atau kekasih saja. Cintai semua orang! Valentine itu berbagi kasih bagi semua orang bukan perseorangan


Happy valentine ^^
Gabriel Enrico Adiputra 
follow my twitter -> @ricocholathe